Tugas E-Learning Pertemuan 10
KORELASI
Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan simetris,
hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Interaktif (saling mempengaruhi).
Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan
menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel atau
lebih. Artinya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan
kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai satu variabel
ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai
satu variabel diturunkan maka akan menurunkan variabel yang lain. Sebagai contoh,
ada hubungan positif antara tinggi badan dengan kecepatan lari, hal ini berarti
semakin tinggi badan orang maka akan semakin cepat larinya, dan semakin pendek
orang maka akan semakin lambat larinya.
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif, bila nilai satu variabel
dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya bila
nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel yang lain. Contoh,
misalnya ada hubungan negatif antara curah hujan engan es yang terjual. Hal ini
berarti semakin tinggi curah hujan, maka akan semakin sedikit es yang terjual, dan
semakin sedikit curah hujan, maka akan semakin banyak es yang terjual.
Kuatnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi.
Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -
1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara dua variabel atau lebih itu
mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Dalam
arti kejadian-kejadian pada variabel yang satu akan dapat dijelaskan atau
diprediksikan oleh variabel yang lain tanpa terjadi kesalahan (error). Makin kecil
koefisien korelasi, maka akan semakin besar error untuk membuat prediksi. Sebagai
contoh, bila hubungan bunyinya burung Prenjak mempunyai koefisien korelasi
sebesar 1, maka dapat diramalkan setiap ada bunyi burung Prenjak maka dipastikan
akan ada tamu. Tetapi kalau koefisien korelasinya kurang dari satu, setiap ada bunyi
burung Prenjak belum tentu ada tamu, apa lagi koefisien korelasinya mendekati 0.
Macam-macam korelasi :
1. Korelasi Product Moment
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau
ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.
Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang dapat
digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu rumus 7.1 dan 7.2. Rumus 7.2
digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi. Koefisien korelasi
untuk populasi diberi simbol rho (𝛒) dan untuk sampel diberi simbol r dan untuk
korelasi ganda diberi simbol R.
Dimana :
2. Korelasi Ganda
Korelasi pada (multyple correlation) merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih
22
dengan variabel yang lain. Pemahaman tentang korelasi ganda dapat dilihat melalui
gambar 7.4a, 7.4b berikut. Simbol korelasi ganda adalah R.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa korelasi ganda R, bukan merupakan
penjumlahan dari korelasi sederhana yang ada pada setiap variabel (r1 - r2 - r3). Jadi R ≠ (r1 + r2 + r3). Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X1
dengan X2 dan Xn dengan Y.
Rumus :
3. Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud
mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan
dependen, dimana salah satu variabel Independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi
korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel setelah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan
variabel tersebut dikendalikan untuk dibuat tetap keberadaannya.
Rumus :
Comments
Post a Comment